Friday, March 16, 2012

Kebencian Yahudi Terhadap Malaikat Jibril

“Katakanlah, ‘Barang siapa menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al-Qur’an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah, membenarkan apa (kitab-kitab) sebelumnya, dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman’.” (al-Baqarah: 97)

Asbabun Nuzul (Sebab Turunnya Ayat)

Sa’id bin Jubair meriwayatkan dari Abdullah bin ‘Abbas, ia mengisahkan bahwa sejumlah orang Yahudi datang kepada Rasulullah lalu mereka berkata, “Wahai Abul Qasim (maksudnya Rasulullah, red). Kami (akan) bertanya kepadamu tentang lima perkara, yang jika engkau mengabarkan kepada kami (tentang lima hal tersebut) maka kami percaya bahwa engkau adalah seorang nabi dan kami akan mengikutimu.”

Maka Rasulullah pun mengikat perjanjian dengan mereka sebagaimana Israil (Nabi Ya’qub) telah mengikat perjanjian dengan anak keturunannya di saat mereka mengatakan, “Allah adalah saksi terhadap apa yang kami ucapkan.” Kata Rasulullah , “Bertanyalah!”

Mereka bertanya, “Kabarkanlah kepada kami tanda seorang nabi.”

Beliau menjawab, “Kedua matanya tertidur namun hatinya tidaklah tidur.”

Lalu mereka bertanya lagi, “Kabarkan kepada kami bagaimana seorang wanita bisa melahirkan (anak) perempuan dan laki-laki?”

Beliau menjawab, “Apabila bertemu dua mani. Ketika mani laki-laki keluar mendahului mani wanita maka yang jadi (adalah anak) laki-laki dan apabila mani wanita keluar mendahului mani laki-laki maka yang jadi adalah wanita.”

Mereka bertanya, “(Makanan) apa yang diharamkan oleh Israil (Nabi Ya’qub) terhadap dirinya?”

Beliau menjawab, “Beliau mengeluh dari makan (daging) maka beliau tidak mendapatkan (daging) yang sesuai kecuali susu yang demikian—yaitu unta—, maka dia pun mengharamkan dagingnya.”

Mereka bertanya lagi, “Kabarkan kepada kami tentang kilat.”

Beliau menjawab, “Malaikat dari malaikat-malaikat Allah yang ditugaskan mengarahkan awan, di tangannya ada cambuk dari api yang menghardik awan tersebut dan mengarahkannya berdasarkan perintah Allah.”

Mereka berkata, “Lalu apa suara yang didengar itu?”

Beliau menjawab, “Suaranya.”

Mereka berkata, “Engkau berkata benar. Namun masih sisa satu pertanyaan yang dengannya kami memba’iatmu jika engkau mengabarkannya kepada kami. Sesungguhnya tidak (ada) seorang nabi melainkan dia mempunyai malaikat yang mendatanginya sambil membawa kabar (wahyu), maka kabarkanlah kepada kami siapa sahabatmu?”

Beliau menjawab, “Jibril.”

Mereka berkata, “Jibril yang turun dengan peperangan dan siksaan, (dia adalah) musuh kami. Sekiranya engkau mengatakan Mikail yang menurunkan rahmat, tumbuhan, dan hujan (niscaya kami akan beriman).”

Maka Allah pun menurunkan ayat tersebut.

Hadits ini diriwayatkan oleh al-Imam Ahmad, ath-Thabarani, dan yang lainnya, disahihkan oleh asy-Syaikh Muqbil al-Wadi’i dalam Shahih al-Musnad min Asbabin Nuzul, 21—22.

Dalam riwayat al-Imam Ahmad yang lain ketika menjelaskan tentang makanan yang diharamkan Israil bagi dirinya, beliau menjawab bahwa Israil ketika sakit parah dan itu berlangsung lama, dia bernadzar kepada Allah bahwa jika Allah menyembuhkannya maka dia akan mengharamkan (atas dirinya) makanan dan minuman yang paling disukainya. Di mana makanan yang paling disukainya adalah daging unta, adapun minuman yang paling disukainya adalah susu unta.

Ath-Thabari berkata, “Telah sepakat para ulama ahli tafsir bahwa ayat ini turun sebagai jawaban bagi Yahudi dari Bani Israil ketika mereka menyatakan bahwa Jibril adalah musuh mereka sedangkan Mikail adalah penolong mereka.” (Tafsir ath-Thabari, 1/431)

Penjelasan Kosakata

Jibril adalah salah satu malaikat Allah. Al-Qurthubi menyebutkan ada sepuluh bahasa dalam menyebutkan lafadz Jibril. (Tafsir al-Qurthubi, 2/37)

“Ia telah menurunkan ke dalam hatimu.”

Al-Qurthubi berkata, “Makna lafadz ini ada dua kemungkinan:

1. Allah yang menurunkan Jibril menuju hatimu.

2. Bahwasanya Jibril yang menurunkan Al-Qur’an ke dalam hatimu.” (Tafsir al- Qurthubi, 2/36)

Asy-Syinqithi berkata, “Zhahir ayat ini bahwa Jibril memasukkan Al-Qur’an ke dalam hati Nabi tanpa mendengarkan bacaan. Namun pada beberapa (ayat) yang lain bahwa maknanya adalah malaikat membacakannya sehingga beliau mendengarnya. Maka sampailah makna-makna (ayat tersebut) ke dalam hatinya setelah mendengarnya. Inilah yang dimaksud diturunkannya ke dalam hatimu. Seperti firman Allah:

“Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kamilah penjelasannya. Sekali-kali janganlah demikian. Sebenarnya kamu, (wahai manusia), mencintai kehidupan dunia dan meninggalkan (kehidupan) akhirat.” (al-Qiyamah: 19—21) [Adhwa’ul Bayan, 1/82—83]

Disebutkannya hati karena merupakan tempat akal (memahami), ilmu, dan tempat menerima pengetahuan. (Tafsir al-Qurthubi)

“Dengan seizin Allah.”

Yaitu dengan kehendak Allah dan ilmu-Nya.

“Membenarkan apa yang sebelumnya.”

Yaitu Taurat. (Tafsir al-Qurthubi)

Kandungan ayat

Al-‘Allamah as-Sa’di menjelaskan ayat ini, “Katakan kepada mereka orang-orang Yahudi, yang mereka menyangka bahwa yang menghalangi mereka dari keimanan adalah karena penolongmu adalah Jibril. Bila sekiranya malaikat Allah yang lain, tentunya mereka akan beriman dan membenarkannya. Sesungguhnya persangkaan kalian ini bertentangan dan sombong terhadap Allah. Karena sesungguhnya Jibril-lah yang membawa turun Al-Qur’an dari sisi Allah ke dalam hatimu, dan dialah yang menurunkan (wahyu) kepada para nabi sebelumnya. Allah-lah yang memerintahkan dan mengutusnya, maka beliau semata-mata seorang rasul.

Padahal kitab yang Jibril turun membawanya—sebagai pembenar dari kitab-kitab sebelumnya—tidak menyelisihinya dan tidak pula menentangnya. Di dalamnya terdapat hidayah yang sempurna dari berbagai jenis kesesatan. Padanya juga terdapat kabar gembira tentang kebaikan dunia dan akhirat bagi orang yang beriman kepadanya.

Maka memusuhi Jibril yang telah memiliki sifat tersebut adalah kufur terhadap Allah dan ayat-ayat-Nya serta memusuhi Allah, para rasul dan malaikat-Nya.

Sesungguhnya permusuhan mereka dengan Jibril bukanlah terhadap diri pribadi (Jibril), bahkan terhadap kebenaran yang diturunkannya dari Allah kepada para utusan Allah. Maka, padanya mengandung kekufuran dan permusuhan kepada apa yang diturunkan dan diutusnya serta apa yang dibawanya, juga kepada siapa diutus. Inilah maksudnya.” (Taisir al-Karim ar-Rahman, hlm. 60)

Beberapa Faedah Ayat

1. Bahwa Jibril adalah malaikat yang ditugaskan Allah sebagai pembawa wahyu. Allah berfirman:

“Katakanlah, ‘Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al-Qur’an itu dari Rabbmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, serta menjadi petunjuk dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)’.” (an-Nahl: 102)

Yang dimaksud dengan Ruhul Qudus di dalam Al-Qur’an adalah Jibril, menurut pendapat yang rajih (kuat). (Adhwaul Bayan, 1/80)

Juga firman-Nya:

“Dia dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril).” (asy-Syu’ara: 193)

2. Ayat ini juga menunjukkan ketinggian Allah, bahwa Allah Mahatinggi di atas seluruh hamba-Nya. Karena Al-Qur’an dan kitab-kitab Allah yang lain diturunkan kepada hamba-Nya, sehingga ini menunjukkan bahwa firman-firman Allah tersebut berasal dari atas. (Syarah Nuniyyah oleh Ibnu ‘Isa, 1/412)
Menetapkan ketinggian Allah merupakan perkara yang diketahui secara pasti dari Al-Qur’an, As-Sunnah dan kesepakatan ulama. Oleh karena itu, para ulama salaf sepakat mengafirkan orang yang mengingkari hal tersebut. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “…Di dalam Al-Qur’an ada seribu dalil atau lebih yang menunjukkan bahwa Allah tinggi di atas seluruh makhluk dan bahwa Dia di atas seluruh hamba-Nya.” (Majmu’ Fatawa, 5/121)

Telah disebutkan oleh Ibnul Qayyim dalam Nuniyyah-nya lebih dari 20 alasan. Masing-masing alasan tersebut dikuatkan dengan beberapa dalil.

3. Ayat ini juga menunjukkan bahwa barang siapa memusuhi salah seorang dari wali Allah berarti dia telah menampakkan permusuhan kepada Allah.
Al-Qurthubi berkata, “Firman-Nya ‘Siapa yang menjadi musuh’ ini merupakan syarat, dan jawabannya adalah firman-Nya ‘Sesungguhnya Allah adalah musuh bagi orang-orang kafir’. Ini merupakan ancaman bagi orang yang memusuhi Jibril dan penegasan bahwa memusuhi sebagiannya berarti telah memusuhi Allah. Seorang hamba yang memusuhi Allah berarti berbuat kemaksiatan, menjauhi ketaatan kepada-Nya, dan memusuhi para wali-Nya. Permusuhan Allah terhadap seorang hamba adalah menyiksanya dan menampakkan pengaruh permusuhan tersebut.” (Tafsir al-Qurthubi, 2/36)

4. Dari sebab turunnya ayat ini juga menunjukkan kebenaran apa yang dibawa oleh Rasulullah, dan semuanya berasal dari Allah sehingga tidaklah bertentangan dengan apa yang diterangkan di dalam kitab-kitab Allah yang terdahulu.

Asy-Syaukani berkata, “Dalam hadits ini terdapat pengakuan dari orang-orang yang bertanya dari kalangan Yahudi bahwa permasalahan-permasalahan yang mereka tanyakan tersebut tidak ada yang mengetahuinya kecuali seorang nabi. Beliau (Rasulullah) telah mengabarkan apa yang mereka pertanyakan tersebut dan mereka membenarkan semuanya. Maka tertolaklah keraguan orang-orang yang ragu dan batallah keraguan setiap orang yang mengingkarinya.” (Irsyad ats-Tsiqat, hlm. 47)

Wallahu a’lam.

Sumber: www.asysyariah.com

Wednesday, March 14, 2012

Khasiat Buah Nonan

Assalamualaikum dan salam sejahtera,

Tidak kiralah sama ada pokok ataupun buahnya, nona atau nama botaninya Annona Reticulata L secara umumnya dikelaskan sebagai spesies paling ‘buruk’ di kalangan genus sekelasnya.

Ðikenali juga sebagai nona serikaya, ia juga dikenali dengan nama Bullock’s Heart (Inggeris), Mulwo/Binao/Manowo/Serikoyo (Indonesia), Noi Nong (Thailand), Sarikaya (Filipina), Ramphal (India), Coeur de Boeuf (Perancis), Coracao de Boi (Portugis) dan Kanowa (Jawa), nona dikatakan berasal dari India Barat dan Amerika Selatan. Tanaman yang tergolong dalam keluarga annonaceae ini merupakan pokok yang mempunyai ketinggian dari tiga hingga tujuh meter.

Buah pada pokok

Buah Nonan

 Pokok nona mempunyai batang yang tingginya sekitar 3-7 meter. Semua bahagian pokoknya mempunyai bau yang kuat apabila ia diramas, terluka atau lebam. Bentuk daunnya bujur memanjang dan agak lembik di hujung tepinya. Manakala bunganya dalam karangan yang pendek. Kelopak daun sewaktu kuncup tersusun secara tertutup dan bersatu pada pangkalnya. Bahagian bawah bunga meninggi, mempunyai banyak benang sari dan berwarna putih. Penghubung ruang sari di atas ruang sari melebar dan menutup ruangnya.

Putik buahnya banyak. Kepala putik boleh dikatakan seakan duduk. Buahnya majmuk dan lebih kurang berbentuk bola. Anak buahnya khusus dengan hujung mendatar, juga pada waktu masak masih berhubungan. Saiz buahnya pelbagai. Ada yang berbentuk simetri kepada bentuk hati, bujur atau sfera, saiznya berukuran daripada 5 hingga 12 sentimeter. Terdapat pelbagai jenis Nona, antaranya yang mempunyai kulit berwarna hijau dan merah. Rasa buahnya manis dan sedap. Biji buah nona amat keras dan jika tertelan tidak akan memberikan kesan sakit tetapi bahagian isi rong biji ini mengandungi racun.

Buah nonan hijau dan merah

 Bijinya pula berwarna coklat kehitaman. Isi buah berwarna putih dan seakan kotor. Bahagian yang banyak digunakan adalah biji, buah muda dan daun. Bijinya dikatakan mengandungi khasiat insektisida. Manakala daunnya pula dikatakan mengandungi khasiat anti inflamasi dan antelmintik. Sifat khas tanaman ini ialah kelat dan beracun. Kulit kayu pokok mengandungi kira-kira 0.12% anonaine.

Getah daripada dahan yang dipotong mengandungi akrid dan boleh menyebabkan keradangan dan boleh memberi kecederaan teruk pada mata. Kulit akar kayu pula dikatakan mengeluarkan tiga alkaloid iaitu anonaineliriodenine danreticuline.

❀ Rendah lemak

Buah nona dikatakan rendah dalam lemak tidak tepu, tidak mempunyai kolesterol, rendah kandungan sodium, tiada ada gula, tinggi dalam potassium, tinggi dalam vitamin B6 dan amat tinggi dalam vitamin seperti vitamin C serta mengandungi kalsium dan fosforus. Ini bererti buah nona mengandungi bahan-bahan penting dalam menghasilkan sel darah merah (erytrocyte), membina tulang dan gigi yang kuat serta membantu pertumbuhan kanak-kanak.

Isi buah nonan hijau
Isi buah nonan merah
 Ði India, buah nona dikatakan hanya dimakan oleh kelas bawahan manakala di Amerika Tengah, Mexico dan Hindia Barat, buah nona adalah buah yang paling digemari untuk dimakan. Apabila buah ini masak sepenuhnya, ia amat lembut untuk dipegang dan batang dan juga bahagian dalamnya lebih mudah dikeluarkan. Isinya boleh dimakan dengan cara mencedoknya dengan sudu, seperti mana kita memakan buah avokado dan kiwi. Selalunya isi buahnya dihancurkan dan ditambahkan dengan susu kocak ataupun air krim.

❀ Legakan diarrea dan disentri

Selain itu, setiap bahagian pokok nona ini juga dikatakan boleh dijadikan sebagai ubat alternatif. Air rebusan daun dikatakan boleh digunakan sebagai ubat untuk menghapuskan cacing terutamanya yang terdapat di dalam usus. Ðaun yang telah dihancurkan pula dikatakan boleh digunakan sebagai ubat tampal pada bisul dan juga ulser. Ðaunnya juga dikatakan boleh dijadikan penawar bagi merawat luka daripada dikerumuni lalat, penyakit cirit-birit, radang usus (najis berdarah), masalah mual-mual, sengal-sengal tulang, batuk dan selesema.

Buah yang belum masak pula dikatakan kaya dengan tannin, jika dikeringkan boleh diguanakan sebagai ubat menentang diarrea dan disenteri.

Kulit pokok nona pula dikatakan mempunyai sifat astringen dan air rebusannya yang diambil sebagai tonik juga dikatakan mempunyai khasiat untuk mengubat diarrea dan disenteri. Caranya ialah dengan mengambil sedikit kulit bersaiz lebih kurang dua jari dan dimasak dengan 400 cc air sehinggalah air itu tinggal hanya 50% dan di minum sebanyak tiga kali. Ðalam kes yang teruk, daun, kulit kayu dan buah hijau dikatakan boleh direbus bersama selama lima minit dalam seliter air dan dijadikan sebagai air rebusan yang berkhasiat.

Akar kulit kayu pula dikatakan mampu dijadikan sebagai ubat tampal di sekeliling gusi untuk melegakan sakit gigi. Biji buahnya beserta daun pokok nona dikatakan boleh ditumbuk bagi mengatasi masalah sakit sendi dan dijadikan sebagai ubat untuk membunuh kutu kepala. Walau bagaimanapun, bijinya mempunyai kesan toksik dan tidak boleh dimakan.

Walaupun terdapat pelbagai kegunaan setiap bahagian pokok nona, namun perlulah mendapatkan nasihat pengamal perubatan terlebih dahulu sebelum menggunakannya, bagi mengelakkan kemudaratan di kemudian hari kelak.

Friday, March 2, 2012

Finger Monkey

You might be wondering what in the world a finger monkey is! In fact, its name itself gives it away! First, a finger monkey is a primate. Second, it gets the first part of its name due to it being finger size in length! If you haven’t seen it – well, you’ll have to just believe me! This cute little primate hugs and grips on to your finger so tight that it pulls your heartstrings and you wish you could take it home with you. Finger monkeys are, as a matter of fact, pygmy marmosets. They are also known by the names ‘Pocket Monkey’ and ‘Tiny Lion’. These primates belong to the family Callitrichidae, species Cebuella and genus C. pygmaea. They are native to rain-forests of Brazil, Peru, Bolivia, Ecuador and Colombia.

Thursday, March 1, 2012

Injil Sahkan Nabi Muhammad S.A.W Sebagai Rasul Ditemui

Sebuah naskhah kitab Injil berbahasa Arami berumur lebih 1500 telah ditemui di Turki...mengandungi pernyataan Nabi Isa a.s bahwa Muhammad adalah sebagai RASUL yang akan datang selepasnya....!! penemuan ini telah menggemparkan pusat kristian dunia di Vatican, Rome.

NASKHAH injil tersebut sebenarnya sudah ditemui semenjak 12 tahun lalu...namun atas desakan dan permintaan kuat pihak gereja ia telah dirahsiakan...kerana bimbang ada persamaan terhadap pernyataan al-Quran .
Naskhah injil ini dipercayai telah dilarikan oleh salah seorg utusan Nabi Isa a.s. Ia jelas mengandungi persamaan dari segi aqidah yang menolak konsep trinity atau fahaman ketuhanan Isa a.s, yang sama seperti aqidah kita kaum muslimin.

Ia pernah ditawar dengan harga 22 juta dolar sebelum ini, di dalam injil tersebut disebutkan bagaimana seorang tukang tilik telah bertanya kepada Nabi Isa. a.s siapakah yang akan datang selepasnya lantas dijawab oleh Nya "Ahmad/Muhammad.... nama seorang yang diberkati".
Naskhah yang terbuat dari lembaran kulit dan menggunakan dakwat emas itu dipercayai adalah satu salinan dari injil Barnaba.

Kandungan asal injil Nabi Isa a.s. terlalu pendek sebab tempoh baginda berdakwah cuma lebih sedikit 3 tahun. Tekanan Kaisar Konstantinopel tersangat berat sehingga pengikut baginda sembunyi-sembunyi dalam mengamalkan pegangan kepercayaan mereka.

Kemudian datang St. Paul (seorang pendeta Yahudi yg cemburu dengan penerimaan ramai terhadap agama Isa a.s.) yang mencipta segala-galanya - itulah versi injil yang ada sekarang - penuh kontra.